Rabu, 15 Februari 2012

Aku dan Teman Tak Bernyawa Ku

Sendiri, terdiam dan terpaku meratapi kesendirian ku. Hanya sebuah alat music bersenar yang menemani ku, yang ku anggap seperti sahabat sejati dalam hidup ku, susah, senang, sedih dia selalu menemaniku. Terkadang ku butuhkan sahabat atau pun sekedar teman yang bernyawa, yang bisa menanggapi perasaan batin yang ku rasakan.

Hidup dalam lingkungan yang sepi, itu sudah menjadi kebiasaan bagi ku, menjalani hari tanpa satu makna yang berbeda. Bertahun-tahun ku jalani hidup yang mungkin tak akan dianggap biasa bagi orang-orang biasa. Di besarkan di lingkungan khusus orang-orang seperti ku yang tidak memiliki orang tua, membuat ku banyak belajar dalam pengalam hidupku selama 19 tahun.Bersama teman tak bernyawa ku ini, hampir setiap malam ku mengajaknya untuk membuat setiap kata setiap bait yang ku rasa tepat untuk menuangkan perasaan yang kurasakan.

Kesepian, kesepian, dan kesepian!!! Itulah yang kurasakan saat ini. Aku benar-benar membutuhkan teman hidup.

Suatu ketika saat ku berjalan diatas trotoar menelusuri jalan menuju tempat biasa dimana aku sering melewati hari bersama gitar kesayangan ku ini, melewati halte bus, tiba-tiba ku melihat selembar kertas yang tertempel memberitahukan informasi tentang audisi untuk menjadi seorang penyanyi. Aku pun bergegas menuju ke alamat yang di tujukan dalam kertas tersebut. Saat tiba disana, aku pun harus berjuang melewati antrian yang begitu panjang. Setelah berjam-jam mengantri akhirnya giliran ku tiba, aku mendapat nomor peserta 9194. Saat audisi, sambil di iringi oleh gitarku, aku menyanyikan salah satu lagu ciptaan ku sendiri.
Berhari-hari ku menunggu pengumuman audisi itu, setelah 3 minggu lamanya akhirnya pengumumannya keluar. Tiba-tiba terdengar suara pintu yang sedang di ketuk oleh seseorang, buru-buru aku membuka kan pintu, dan ternyata itu adalah seorang tukang pos yang membawakan amplop entah apa isinya, setelah menanda tangani  surat tanda terimanya, dengan  jantung yang berdegub kencang segera ku mebuka dan membaca isi amplop tersebut,seketika ku terpaku diam dengan perasaan yang sangat-sangat bercampur aduk aku begitu bahagia dan tak menyangka begitu banyaknya peserta dan aku adalah salah satu peserta dari 15 peserta yang terpilih, ternyata aku lolos dalam audisi tersebut!!! Dalam surat tersebut di jadwalkan bahwa awal musim panas ini ku akan mengikuti rekaman.

Saat yang ditunggu-tunggu pun datang, hari itu adalah hari yang sangat-sangat special bagi ku. Aku bergegas menuju salah satu studio rekaman, saat tiba di tempat rekaman beberapa crew sudah siap untuk melakukan rekaman, beberapa band pengiring juga telah siap. Dan rekaman pun dimulai!
Hari-hari ku kembali lagi seperti biasanya, sejak proses rekaman itu, aku kembali lagi ke rutinitas awal ku, malam menulis bait demi bait.

Sebulan kemudian akhirnya lagu ku pun keluar dan di beberapa stasiun radio sudah di putar. Betapa bahagia nya aku saat itu, itu adalah perasaan paling bahagia yang pernah ku rasakan. Sejak saat itu aku dan tentunya bersama temanku  sering di undang ke stasiun tv maupun stasiun radio untuk menjadi bintang tamu sekaligus mempromosikan lagu ku. Saat itu pun perlahan hidup ku mulai berbuah, kesepian yang kurasakan perlahan sirna. Banyak orang-orang di sekeliling ku yang sangat menyukai ku dan sangat mendambakan ku, namun aku tak pernah sombong dengan keadaan itu. Aku tetap menjadikan bahwa masa lalu ku adalah pengalaman berharga bagi ku. Bahkan saat ini aku sudah memiliki kekasih yang dulu sudah mengenalku saat pertama rekaman, dia adalah Tio. Aku seirng tampil di sebuah acara televise bersama gitarku, namun kali ini aku tidak sendiri karena Tio sering mengiringi ku dengan gitar kesayangan ku.